Manfaat-manfaat Origami

 Manfaat-manfaat Origami - Origami biasa dikenal sebagai seni melipat kertas. Origami berasal dari kata ori (lipatan) dan kami/gami (kertas). Di Jepang origami dipelajari saat usia dini, walaupun sekarang menurut pengakuan orang Jepang sendiri, generasi mudanya sudah kurang perhatiannya terhadap origami. Di Negara-negara barat, origami dipelajari di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian, origami bagi anak-anak usia sekolah dasar merupakan bahan tambahan dalam kurikulum yang unik dan bernilai. Ternyata selain menyenangkan, origami juga dapat menjadi metoda untuk mengembangkan berbagai ketrampilan.


1. Trampil berperilaku

Origami adalah contoh dari belajar runut melalui gerakan yang berulang. Agar berhasil, siswa harus memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama instruksi-instruksi yang biasanya sangat spesifik dan kemudian melakukannya sendiri dengan rapi dan cermat. Origami ini dapat menjadi contoh dimana keberhasilan siswa lebih didorong oleh aktivitasnya sendiri daripada peran guru. Seperti sebuah grup yang sedang menyanyi, permainan tangan, dan menari, kesenangan muncul pada saat membuat ulang kembali hasil yang sudah diperoleh dan mengajarkannya kepada yang lain. Bagi kebanyakan siswa, origami menumbuhkan kesabaran dan kebanggaan pada hasil karya orang lain, kemampuan memfokuskan energi, dan meningkatkan rasa percaya diri.


2. Belajar bekerja sama

Origami sangat baik dilakukan dalam kelas dengan 30 orang siswa atau lebih. Jika usia siswa berbeda-beda, origami cenderung dapat menghilangkan status karena perbedaan umur tadi. Siswa yang lebih muda seringkali tidak kesulitas mengajar teman yang lebih tua. Oleh karena itu origami sangat cocok bagi aktivitas yang melibatkan grup dengan siswa yang berbeda usia. Banyak guru menceritakan bahwa anak-anak yang kurang cakap dalam bidang tertentu, seringkali sangat cepat belajar origami dan membantu teman kelasnya menguasai lipatan dalam origami.


3. Berkaitan dengan matematika

Mengubah selembar kertas yang datar menjadi bentuk tiga dimensi seperti burung (crane) ataupun bentuk lainnya boleh jadi merupakan latihan memahami konsep ruang yang unik. Origami juga baik dalam menjelaskan tentang simetri. Banyak lipatan dalam origami, apa yang dilakukan untuk satu sisi juga dilakukan untuk sisi yang lain dengan cara yang sama. Ini adalah aturan aljabar yang sangat mendasar yang dapat ditunjukkan di luar kerangka pelajaran matematika formal. Lagi pula, dengan origami siswa dapat membuat dan memanipulasi bentuk geometri dasar seperti bujur sangkar, persegi panjang ataupun segitiga.


4. Perkembangan kognitif

Melalui aktivitas melipat, anak-anak menggunakan tangannya mengikuti serangkaian langkah secara berurutan, untuk menghasilkan output yang dapat dilihat seketika itu juga dengan menyenangkan. Melakukan langkah-langkah dalam urutan yang sudah ditentukan agar menghasilkan hasil yang diharapkan, adalah pelajaran penting tidak hanya dalam pelajaran matematika, tapi juga dalam hidup. Piaget, seorang ahli psikologi perkembangan anak, mengatakan gaktivitas motorik dalam gerakan yang cekatan adalah penting untuk perkembangan pola berpikir intuisi dan mental.


5. Kesadaran atas keberagaman budaya

Berasal dari Asia, origami mencerminkan kreativitas dan rasa seni budaya Jepang yang tinggi. Bermain dengan origami mengajak siswa untuk mengapresiasi budaya lain, yang boleh jadi akan membuka keinginan untuk eksplorasi lebih jauh dan meningkatkan rasa toleransi.


6. Pengembangan komunitas

Origami, khususnya lipatan burung (crane), sering dijadikan tema pemersatu sekolah. Melipat 1000 crane, dan menggantungnya di perpustakaan sekolah atau mengirimkannya ke Hiroshima sudah menjadi tipikal dari kekuatan bekerjasama dan pencapaian sebuah grup yang sangat membanggakan. Aktivitas konstruktif seperti ini akan menambah keyakinan pada kemampuan dan kebersamaan sekolah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Musik Nusantara

Belajar Teknik Slide pada Drum untuk Pemula